Jakarta, 12 Oktober 2015
Gedung Samudera Indonesia,
Lantai 4, Ruang Kerja Divisi Pajak
Chozin Nuari, nama yang selalu
jadi pertanyaan dan pernyataan setiap orang yang selalu berkata “artinya apa dan diambil dari bahasa apa?
Namanya unik jarang yang punya, Asal dari mana? Saya panggil kamu apa?
#Cos, silahkan sebut itu
namaku
Terlahir dari keluarga
sederhana membuatku belajar mandiri, hidup dalam penuh perjuangan serta
pembelajaran secara serius dan disiplin.
Memiliki sifat yang sangat
mudah luluh dengan kata “maaf”, seberat apapun masalah, sebesar apa pun
kesalahan yang dilakukan orang – pihak lain, satu jurus kata tersebut terucap,
menyudahi permasalahan yang terjadi, tak peduli seberapa besar kerugian atau
kesalahan yang mereka lakukan.
Mengurai cerita semangat
belajar, sedikit memberikan gambaran bahwa kekurangan bukanlah suatu halangan,
namun kekurangan adalah modal kuat untuk tolakan menuju keberhasilan.
Belajar dari Madrasah yang
setara sekolah dasar- sekolah menengah pertama- sekolah menengah atas, serta
mengeyam pendidikan yang saya akui sangat membantu dalam mewujudkan semua yang
saya impikan.
Beruntung, itulah kata yang
terfikir di awal bisa mengenyam dunia pendidikan dikampus perguruan tinggi
negeri yang sangat terpandang di Indonesia, bangga karena masuk 5 besar
universitas terbaik di Indonesia. Namun, bukan yang ingin saya sampaikan,
2008, awal memilah serta
memilih akan kemana kaki melangkahkan kaki memilih karir…. Ya, saya putuskan
untuk jadi Perawat… Tapi, hal ini sirna, sudahlah lebih baik hal ini kita tutup
pembicaraan, karena pembicaraan ini terkendala biaya dalam menyelesaikan cerita
hingga selesai.
Akuntansi perpajakan, ini
adalah langkah awal yang saya ambil dengan alasan biaya yang relative
terjangkau untuk memasukinya.. itulah alasan saya memberanikan membuka album
cerita pada bagian ini, sudah lah nanti untuk bab pembelajaran akan saya buatkan
khusus,
Kembali ke pembicaraan utama,
nilai kesungguhan…
Ya, jujur saja.. saya memiliki
sifat ambisius, seseorang yang jika sudah memiliki suatu keinginan, maka hal
itu harus tercapai…
Ambisi pertama tercermin
ketika memiliki target harus bisa menjadi bagian keluarga kampus universitas
padjajaran ; dengan kerja keras dan
belajar lah ambisius pertama tercapai…
Ambisi kedua tercermin ketika
memiliki target harus bisa bekerja pada perusahaan besar berskala internasional
; ya….kembali dengan tekad kuat serta belajar lah ambisi kedua tercapai dengan
masuk dunia perusahaan Astra International Tbk, Nissan Motor Indonesia tbk
sebagai bagian ahli perpajakan perusahaan yang cukup memiliki pegangan kuat
dalam kebijakan perusahaan demi citra dan reputasi baik perusahaan di mata
Pemerintahan Republik Indonesia.
Ambisi ketiga, dalam masa
kerja lebih dari 2 tahun, saya harus menjadi seorang Supervisor keuangan; ….kembali
dengan keseriusan pembelajaran dan kerja, hal ini terwujud dengan menjadi
Finance –Accounting & Tax Section Head / Supervisor di Samudera Indonesia
Tbk, shipping lines business.
Kini ambisi lain pun muncul,
tergerak dari hati yang sangat kuat bertekad mengejar ambisi ke empat
Menjadi seorang Konsultan; ya
tentunya dalam bidang keuangan sesuai dasar yang saya miliki, Konsultan
Kepabeanan, Konsultan Perpajakan, Akuntan Publik, Dosen, serta memiliki kantor
tersendiri dalam hal memberikan pelayanan konsultasi dan advice kepada
perusahaan-perusahaan yang menjadi customernya,
Sadar, ya saya sadar… saya
hanyalah insan yang terlahir dari kehidupan keluarga yang sederhana, memulai
semuanya dengan penuh perjuangan, kerja keras serta berfikir diluar nalar
logika.
Hal itu lah yang membuat saya
berani bermimpi….berani berambisi serta berani bekerja keras dan cerdas…. Tidak
terlepas dari kesungguhan Doa terpanjat kepada Yang Maha Kuasa.
….Menikah???? adakah
pertanyaan tersebut terbesit??? Ya itu pun bagian dari Ambisi saya yang sedang
saya rintis dari sekarang, mohon doanya saja dari pembaca semuanya, supaya hal
ini bisa terwujud mengiringi ambisi yang laiinya.
Ini bukan artikel, ataupun
novel, apalagi berfikir kata-kata motivator layaknya Om Mario, atau Bong
Chan….ini hanyalah sepenggal cerita yang bermaksud mengatakan pada dunia bahwa
jangan takut dengan kekurangan, kesederhanaan, kemiskinan, beruntunglah berada
pada posisi tersebut, dengan hal itu, akan membuat lebih semangat serta bergairah
mengejar mimpi. . . . Bangunlah anak muda, kejar dunia mu, kejar ambisimu,
serta jadilah orang yang bernilai dimata manusia lainnya sebagai dasar kamu
bisa bernilai dimata Tuhan,
Saya bukan motivator, so
sampai disini ya…
Nanti kita lanjut pada chapter
berikutnya…
Salam,